Indonesia Timur Bakal Saksikan Gerhana Bulan Lebih Lama
Sabtu, 26 Juni 2010 | 10:59 WIB
Foto ini menunjukkan bahwa sebagian bumi mengalami gerhana bulan. Daerah yang mengalami gerhana adalah Eropa, Asia Utara, Timur Tengah dan Amerika Utara 17 Agustus 2008. (AFP/Robert Atanasovski)
TEMPO Interaktif, Jakarta - Permulaan malam ini, bulan akan muncul di timur cakrawala kemudian perlahan naik ke atas. Itu biasa. Yang tak biasa adalah, saat terbit, bulan yang seharusnya purnama malah terpotong setengahnya. Bulan purnama tampak aneh karena hari ini terjadi gerhana bulan sebagian. Gerhana terlihat dari Asia bagian timur, Australia, dan Amerika. Gerhana juga bisa di saksikan dari seluruh wilayah Indonesia.
Gerhana bulan terjadi karena bulan masuk ke dalam bayangan gelap bumi, biasa disebut umbra. Malam ini, hanya setengah permukaan bulan yang masuk ke dalam umbra. Sementara sebagian lainnya hanya masuk ke dalam penumbra, yaitu bayangan yang relatif lebih terang.
Secara global, gerhana sebagian terjadi mulai pukul 17.16 WIB, berpuncak pada 18.38 WIB, dan berakhir 19.59 WIB. Untuk Indonesia bagian barat, gerhana sudah berlangsung saat bulan masih di bawah cakrawala. Sehingga, ketika terbit, sebagian bulan sudah gelap.
Beruntung bagi orang yang tinggal di timur Indonesia karena gerhana berlangsung lebih lama. Provinsi Papua, misalnya, bisa menyaksikan gerhana semenjak awal hingga akhir.
Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata bugil. Penggunaan teropong atau teleskop bisa membuat bulan tampak lebih besar. Carilah tempat pengamatan yang cakrawalanya bebas dari pohon atau bangunan. Bangunan tinggi seperti gedung bertingkat atau menara bisa menjadi lokasi pengamatan terbaik.
Institusi astronomi biasanya mengadakan pengamatan gerhana bulan. Selain menyediakan teropong dan teleskop, mereka juga menyertakan pemandu yang akan menjelaskan tahapan gerhana.
Beberapa institusi yang mengadakan pengamatan gerhana bulan, yaitu Observatorium Hilal, Lhoknga, Nangroe Aceh Darussalam; Planetarium, Jakarta; PP-Iptek, Taman Mini Indonesia Indah; Observatorium Bosscha Lembang; Planetarium Tenggarong, Kalimantan Timur. Bahkan di kawasan Candi Prambanan sudah ada astronom dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta dan Jogja Astronomy Club yang akan mengadakan pengamatan dan pemotretan di situs cagar budaya tersebut.
Jadi, silahkan pilih tempat pengamatan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar