Kapal Nabi Nuh Ditemukan di Turki
Bangkai kapal yang diduga kapal Nabi Nuh
Sabtu, 1 Mei 2010 | 16:15 WITA
TRIBUN-TIMUR.COM - Kapal Nabi Nuh dikabarkan ditemukan di Gunung Ararat Turki. Kapal ini ditemukan dalam keadaan utuh. Namun banyak ahli yang meragukan kapal tersebut.Penemuan ini sudah dibicarakan di dunia maya sejak beberapa waktu lalu. Di internet disebut bantera Nabi Nuh telah ditemukan di Gunung Ararat, Turki.
Kelompok evangelis, sang penemu, yakin bahwa bangkai kapal yang ditemukan di sisi gunung itu merupakan bagian dari kapal yang disebutkan dalam Al Quran.
Kapal itu dikatakan yang menampung keluarga Nabi Nuh serta berbagai hewan selama kejadian banjir besar pada 4800 tahun lalu.
Namun peneliti yang telah menghabiskan beberapa dekade untuk mempelajari daerah tersebut, membantah penemuan kapal Nabi Nuh itu.
"Anda harus mengeluarkannya dari konteks kitab suci," ujar Paul Zimansky, arkeolog dan ahli sejarah di Srony Book University yang mengambil spesialisasi sekitar wilayah Timur, khususnya wilayah sekitar Ararat, dikenal dengan nama Urartu.
Arkeolog lain, Peter Ian Kuniholm yang fokus dengan Turki selama beberapa dekade bahkan mengatakannya secara lebih langsung laporan penemuan ini adalah "tipuan".
Zimansky menekankan berdasarkan Kitab Suci, Gunung Urartu (atau Ararat) sebagai tempat mendarat dari kapal tersebut, namun tidak disebutkan secara spesifik.
Selama beberapa tahun, Gunung Ararat dengan tinggi 16.946 kaki serta memiliki formasi bebatuan Durupinar yang berbentuk mirip kapal telah menjadi tempat favorit bagi para pencari kapal Nuh ini.
Pihak lain mencari bukti kapal itu di wilayah kejadian banjir yaitu Laut Hitam, Turki, atau Iran.
Laporan dari kemunculan bahtera Nabi Nuh ini setidaknya hadir setiap 2 tahun, serta tidak selalu berada di tempat yang sama.
Laporan terakhir yang diumumkan kemarin menyangkut lanjutan ekspedisi di tahun 2007 dan menemukan struktur "interior gua kayu yang tidak biasa" di kaki lereng Ararat di ketinggian 14.700 kaki.
Penelitian ini dilakukan oleh Noah's Ark Ministries International yang berbasis di Hongkong.
Pemimpin peneliti China-Turki ini mengatakan jenis kayu yang mereka temukan dari struktur di Ararat itu berdasarkan perhitungan karbon diperkirakan berumur 4.800 tahun.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar